Minggu, 09 September 2007

Cinta kau hadir di kala hati ini gundah…
Cinta kau berikan aku air di kala dahaga ini mengering
Cinta, mengapa kau tunjukkan aku indahnya taman ini....
Cantiknya bunga ini....cerahnya awan ini...dan...merdunya kicauan burung...
Bersaut-sautan....mereka semua BAHAGIA!!!

Tapi cinta....
Aku masih bersama dengan dirinya....
Seseorang yang selalu di sisi ku selama ini...
Seseorang yang memperkenalkan aku pada dunia ini...

Tak ku pungkiri cinta....
Kau telah membawaku ke tempat yang indah...
Kau bawakan bintang untuk selalu menemaniku dikala malam
Kau hapuskan air mata kepedihan ini….

Namun cinta
Maaf kan aku....
Telah mengecewakan mu

aku pergi bersama nya...... 







Aku tau ini sudah larut malam….jam 1 pagi….
Tapi entah kenapa, mata ku enggan ku tutup.
Aku kangen kamu....
Kita memang sudah lama kenal,
Sudah banyak masa-masa yang indah dalam hidup ku lalui bersama mu
Peristiwa demi peristiwa yang membuat kita semakin dewasa
Dan kamu selalu ada di dekat ku….

Aku kangen kamu...
Kalimat itu yang ada dibenakku sekarang...
Ku rindu pelukan mu, sentuhan, dan semua tentang kamu...
Kamu... orang yang manis dalam hidupku...
Orang yang hangat, bukan yang keras....

Aku kangen kamu....
Mungkin kah kita perbaiki tali cinta yang sudah lama ini...
Sudah mulai lapuk???

Sayang...
Jangan pernah berhenti mencintaiku
Karena hanya kamu lah air di sungai keringku...
Kamu lah matahariku di setiap awal hariku
Kamu lah bulan yang menemani malam ku...
Sayang...
Aku butuh kamu di sisi & dekaplah aku....
Jangan biarkan aku lepas dari dekapan mu....
Karena Aku ingin kamu yang mendekap hangat jiwa ini...















Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah
bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk,
melainkan dari hati dan pikiran yang segar.

Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri.

Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.

Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula.

Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah:

1. Mulai dari malam hari

Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.

2. Bangun pagi lebih pagi

Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.

3. Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa

Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat teduh.

4. Segarkan tubuh

Minum air, hirup aroma teh atau kopi yang menyegarkan.
Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru.
Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik.
Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5. Dapatkan sarapan secukupnya

Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6. Sapalah orang-orang yang anda jumpai

Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai.
Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7. Jangan mengeluh

Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya.

8. Berdoalah..

Dengan berdoa kita serahkan apa yang terjadi hari ini.. jadi kita siap menerima apapun yang terjadi hari ini.

Jadi, jadikan hari ini yang cerah...untuk beraktifitas, sekolah, kuliah, bekerja, berbisnis atau apapaun kegiatan anda

HAVE A NICE DAY
('ra)

CINTA atau....COCOK ???

Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah karena cinta – cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai prelude ke pernikahan. Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah bersama masuk ke mahligai pernikahan.

Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat untuk menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanya.

Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta.

Biasanya cinta datang kepada kita ibarat seekor burung yang tiba- tiba hinggap di atas kepala kita. Saya menggunakan istilah "datang" karena sulit sekali (meskipun mungkin) untuk membuat atau mengkondisikan diri mencintai seseorang.

Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai mengemudikan kita ke arah orang yang kita cintai itu. Sudah tentu kehendak rasional turut berperan dalam proses pengemudian ini. Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena alasan-alasan tertentu. Tetapi, jika tidak ada alasan-alasan itu, kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya mendekatkan diri dengan orang tersebut.

Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum yakni rasa suka.

Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita tertarik dengan gadis atau pria itu karena sabarannya, kebaikannya menolong kita, perhatiannya yang besar terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya yang simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah menyaksikan kualitas tersebut di atas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang sebelum kita bertemu dengannya kita sudah menyukai kualitas tersebut.

Misalnya, memang kita mengagumi pria yang sabar, memang kita menghormati wanita yang lemah lembut, memang kita mengukai orang yang rela menolong orang lain dan seterusnya.

Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita sukai pada dirinya.


Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah saya uraikan.

Namun khusus untuk pembahasan kali ini, saya membatasi lingkup cinta hanya pada unsur suka saja. Cocok dan suka tidak identik namun sering dianggap demikian. Saya berikan contoh.

Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas, tetapi belum tentu saya cocok tinggal di rumah yang besar seperti itu. Saya tahu saya tidak cocok tinggal di rumah sebesar itu sebab saya bukanlah tipe orang yang rajin membersihkan dan memelihara taman (yang dengan cepat akan bertumbuh kembang menjadi hutan). Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama dengan cocok. Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan saya yang berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu mengurusnya.

Namun saya kurang suka dengan rumah ini karena bagi saya, kurang besar (tamannya). Pada contoh ini kita bisa melihat bahwa cocok berlainan dengan suka. Pada intinya, yang saya sukai belum tentu ocok buat saya; yang cocok dengan saya belum pasti saya sukai. Sekarang kita akan melihat kaitannya dengan pemilihan pasangan hidup.

Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita terlebih dahulu menyukainya, dalam pengertian kita suka dengan ciri tertentu pada dirinya. Rasa suka yang besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan menutupi rasa tidak suka yang lebih kecil dan -- ini yang penting -- cenderung menghalau ketidakcocokan yang ada di antara kita. Di sinilah terletak awal masalah.

Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran.

Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita, bahkan pada akhirnya kita beranggapan atau berilusi bahwa rasa suka itu identik dengan kecocokan. Kita kadang berpikir atau berharap, "Saya menyukainya, berarti saya (akan) cocok dengannya." Salah besar!


Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok! Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan kita.

Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri Adam, Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada pada penciptaan istri manusia, yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok." Tuhan tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, Ia sengaja menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam.

Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok.

Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta (romantik) sebagai prasyarat pernikahan. Tuhan sudah memberi kita petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami dan istri adalah kecocokan. Ironisnya adalah, kita telah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan cara mengganti kata "cocok" dengan kata "cinta." Tuhan menginginkan yang terbaik bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita.

Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia cocok denganku? Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di Amerika Serikat, yang mengeluhkan bahwa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu untuk menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi dibanding dengan mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. Saya kira kita telah termakan oleh motto, "Cinta adalah segalanya," dan melupakan fakta di lapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya.

Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang cocok dengan kita!
('ra)

CINTA

Hidup ini ga gampang ya…. Tapi juga ga sesulit yang kita pikirkan. Iya ga???

Apalagi urusan
percintaan, memang terkadang bisa membuat kita pusing tujuh keliling!
tapi juga bisa membuat kita terbang melayang ke langit ketujuh
Emh…memang lucu sih….karena cinta kita bisa
nangis tersendu-sendu, bisa tertawa terbahak-bahak (walaupun mencoba untuk berhenti tertawa, tapi rasanya ga bisa berhenti!!), tapi juga
cinta bisa membuat kita keseeeeeeellllll banget sampe-sampe kita ga tau harus ngapain,
yang ada malahan uring-uringan…Uh, dasyat banget ya
“CINTA” itu….

Tapi apalah arti hidup tanpa “CINTA” ? yang pasti kita akan merasa kesepian....monoton....
yang lama-lama akan mendatangkan kejenuhan. Justru karena “CINTA” itu, hidup kita menjadi lebih berwarna….lebih menyenangkan….kalo kata iklan mah
‘BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP…..’ nah, gitu deh….haha….

Cinta….Cinta…..memang sepanjang hidup kita pasti untuk tujuan mencari “CINTA SEJATI”.
Nah, cinta sejati ini tidak selalu dihubungkan dengan pasangan lawan jenis ya....
Tidak selalu diidentikan dengan itu, bisa aja cinta sejati atau belahan jiwa itu diartikan dalam karir. Bila memang pekerjaan kita itu belahan jiwa kita (memang itu sesuai dengan jiwa kita), maka kita pun akan menjalaninya dengan hati yang tulus, dan sepenuh hati. Begitu juga dengan cinta sejati atau belahan jiwa di aspek kehidupan lainnya, seperti aspek yang selalu kita identikan setiap kali kita kita mendengar kata “CINTA SEJATI / BELAHAN JIWA”

Cinta bisa datang dan pergi....Cinta bisa berganti....tapi yang manakah yang disebut Cinta Sejati atau Belahan Jiwa itu, yang seakan-akan diartikan CINTA ABADI.....Sejujurnya adakah cinta abadi itu di dunia yang penuh gejolak perubahan ini? Namun aku yakin cinta abadi itu adalah cinta Tuhan terhadap anak-anak-Nya, Cinta orangtua terhadap anaknya, karena tidak ada di dunia ini sebutan ‘bekas anak’ atau ‘bekas orang tua’, sungguh kesepian lah orang yang mengalami hal itu.

Cinta tetaplah cinta, tapi dimanakah dan manakah cinta yang memberikan kebahagiaan bukan kepedihan. Hidup ini penuh perjuangan dan pengorbanan, tapi pantaskah perjuangan dan pengorbanan kita “dibayar” dengan cinta yang membuat kita pedih dan sakit.... Janganlah berputus asa, teruslah berjuang untuk menemukan cinta yang sejati....Karena pada dasarnya kita hidup untuk mencintai dan dicintai. Love you......






Kamis, 30 Agustus 2007

It's Me!!!

It's Me....and...Just Me...